PALU, Satunurani.com – Selasa, (10/12/2024). Merasa tidak di tanggapi setelah SBIMI Melayangkan surat ke HRD IMIP terkait adanya ganguan dan pelecehan saat melaksanakan Ibadah Sholat, puluhan pengurus dan anggota SBIMI, Senin (09/12/2024) memyeruduk mendatangi HRD IMIP meminta pertanggung jawaban dan ketegasan atas Kasus pelecehan yg di lakukan oleh seorang warga Thionghoa China bernama Dong Liong yg sehari-harinya dipanggil Mr. Tong.
Mr. Tong adalah salah satu pejabat SVP di Departemen Gudang Devisi BBM.
Kehadiran puluhan pengurus dan anggota SBIMI (Serikat Buruh Industri Morowali) ditemui langsung oleh HRD Bapak Syarifudin.
“Kehadiran kami pada hari ini ingin mempertegas adanya gannguan dari seorang Warga Negara China yg selalu menganggu peribadatan kami sebagai umat Islam, kami sangat menyesalkan pihak IMIP tidak serius dalam menanggapi kasus ini sehingga pada pertemuan yang lalu pihak IMIP tidak hadir,” ungkap Andi Ilham ketua SBIMI sekaligus sebagai pimpinan pergerakan hari ini.
Dalam pertemuan tersebut pihak HRD IMIP Akan segera memanggil pihak PT. IRNC untuk menindak labjuti tuntutan yang di sampaikan oleh pihak SBIMI.
“Kami akan segera memanggil pihak PT. IRNC dan menindak tegas pelaku. Persoalan Ibadah di kawasan IMIP kami sangat fokus sehingga kami membentuk DKM untuk mengontrol masalah yang berkaitan dengan ibadah kaum muslimin. Kami yakinkan kepada Saudara-saudara sekalian bahwa hari Kamis 12/12/24 kami akan sampaikan hasilnnya,” ungkap Pak Syafarudin HRD PT. IMIP.
Tuntutan kami tetap pada tuntutan semula agar Mr. Tong segera di pulangkan dari Indonesia karena telah membuat gaduh dan mengganggu petibadatan kaum muslimin urai Andi Ilham di sela-sela pertemuan.
Jika tidak maka kami akan mengambil tindakan dan sikap sesuai dengan apa yang menjadi tuntutan kami, tutup Andi.
Menanggapi hal tersebut Ketua umum Yayasan Khalid bin Walid Sulawesi Tengah yang berpusat di Poso yang juga salah satu Ketua Aliansi perlindungan Mualaf Ustadz Sugianto Kaimudin, Menyatakan Apa yang dilakukan SBIMI adalah merupakan ketegasan sikap sebagai kaum muslimin yang istiqomah terhadap Agamanya.
Ustadz Sugianto juga sangat menyesalkan pihak manajemen perusahan tidak segera merespons dengan kejadian tersebut, karena dalam hal ini sangat sensitif sekali sebab sudah menyangkut masyalah aqidah dan keyakinan.
Terus sampaikan kebenaran dan jangan merasa Sendiri kami akan selalu ada dalam setiap perjuangan kalian kapan dan dimanapun. Jika kelak tidak ada respon dan SBIMI melakukan aksi, kami dari Poso siap membantu dan akan turun bersama-sama karena ini bukan urusan pribadi tapi adalah urusan akidah, oleh karenanya pihak IMIP Harus segera bertindak tegas dan jangan main-main dengan persoalan kasus ini. Tegas Ustad Sugianto. (Agus/Drm)