JEMBER, Satunurani.com – Jum’at, (28/02/2025). Baru-baru ini Presiden Prabowo meresmikan salah satu badan baru bernama DANANTARA. Sebuah inovasi yang cukup cemerlang demi mengoptimalkan perekonomian di tengah negara-negara lain sudah melakukan terobosan yang sama. Seperti Norwegia, Singapura, Qatar, beberapa negara lain. Yang menarik salah satunya joint venture. Cara ini diyakini lebih fleksibel dan nyaman dalam melakukan kerjasama dengan pihak manapun dengan beberapa menu yang ditawarkan sesuai arahan presiden. Kita tidak terlalu jauh dalam mengkaji DANANTARA, tapi setidaknya ada gambaran sedikit soal konsep BANK Investasi yang memungkinkan bisa jadi jalan strategis kemajuan ekonomi dijember tercinta ini.
Bank investasi adalah lembaga keuangan milik pemerintah yang finansialnya berasal dari pihak swasta atau asing yang dilegalkan oleh pemerintah daerah, bisa dalam bentuk BUMD atau kelembagaan lain yang dilindungi hukum dan regulasi aturan kuat, yang fokus pada pendanaan pada potensi dan aset usaha di bawah kepemilikan Pemkab Jember atau swasta sekalipun di Jember. Yang dimanagerial secara pofesional dan ahli dibidang tatakelola keuangan dan bisnis. Tidak menutup kemungkinan personalianya didatangkan dari luar daerah bahkan asing. Berat memang, dengan beberapa aset dan usaha milik Pemerintah Daerah selama ini kita lihat sepintas kurang inovatif kecenderungan biasa saja seperti pemandian patemon, hotel rembangan, watu ulo, dll. Kondisi ini akan menjadi kendala untuk menarik investor untuk bergabung. Meski aset wisata dan usaha milik pemerintah mendapatkan suntikan dana dari Pemerintah, selama ini tidak menjadikan badan usaha diatas memberikan pelayanan dan fasilitas yang bisa lebih baik serta meningkatkan pendapatan bagi daerah secara signifikan dan memuaskan. Bank investasi bisa menjadi strategi merombak bisnis dan aset milik Pemkab Jember melalui investasi dan menata ulang pengelolaannya, diberikan kepada ahlinya yang sudah terbukti kualitasnya. Dengan begitu pasti akan menumbuhkan ekonomi dan meningkatkan pendapatan Pemkab Jember.
Jujur saja, kita berharap rembangan seperti Hakuba di Jepang dengan tata kelola perbukitan yang indah dan hotel yang layak, Lerici di Italia dimana pantai menjadi Smart Bay, seni budaya dan industri perikanan berkolaborasi dengan maju. Ada Lephis di Etiopia dimana kualitas managemennya menawarkan wisatawan melihat keindahan alam dan satwa liar dengan menunggang kuda, serta masyarakat menawarkan berbagai macam kerajinan, tentunya membangkitan ekonomi warga sekitar.
Jember mempunyai daya tarik yang tinggi, bisa dilihat dari jumlah perusahaan dan berbagai macam bisnis yang masuk. Ini bisa jadi triger bagi Pemkab Jember untuk mengajak investor masuk Jember secara rapi dan terlembagakan dengan melihat iklim bisnis dijember sangat potensial. Tinggal mengatur ekosistem bisnis yang terintegrasi dan diatur dengan baik dan profesional, aman bagi pemilik modal. Mengatur regulasinya secara matang, tanpa menutup kemungkinan meminta masukan bahkan menjalin kerjasama dengan kementrian terkait dalam membentuk Bank investasi ini. Saya membayangkan jika ini terealisasi, maka Jember akan menjadi daerah maju dan menjadi barometer bagi daerah-daerah lain. Properti dan pariwisata di Jember bisa jadi salah satu icon. Banyak daerah maju yang memadukan pusat keuangan, properti dan pariwisata yang maju seperti Paris dan sydney. Ada newyork dengan kemandirian ekonomi melalui investasi dan perusahaan-perusahaan besar berada didalamnya, dan banyak contoh daerah yang bisa dijadikan acuan percontohan.
Semua harus bekerja keras untuk memulihkan segera kondisi melemahnya ekonomi khususnya disegala sektor dimasyarakat bawah, apalagi dengan adanya efisiensi kebijakan pusat yang berpengaruh besar terhadap anggaran Pemerintah Daerah. Bagaimanapun juga, ekonomi masyarakat yang lesu harus segera di bantu dengan program yang efektif dari luar anggaran APBD. Memutar roda ekonomi dan strategi peningkatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan dengan menarik para pengusaha luar agar mau menanamkan investasi ke Jember. Rendahnya perputaran keuangan di masyarakat hari ini harus segera teratasi.
Masyarakat Jember butuh gelombang optimisme dari pemerintah. Hari ini, Korupsi dan kriminal semakin tinggi sebagai indikator iklim pertumbuhan ekonomi dijember sedang tidak baik-baik saja. Kondisi ini harus segera diselesaikan dengan menciptakan banyak kawasan ekonomi baru sebagai penopang.
Melibatkan pihak swasta dalam tata kelola BUMD, menciptakan Bank investasi memang butuh kajian serius dan tidak gampang. Tapi perlu diketahui, kita punya Bupati lulusan ekonomi dari kampus terkemuka. Ini bisa jadi stimulus bagi tercapainya agenda Dua barang ini. Terlebih lagi dua konsep ini ke depan bisa dijadikan alat untuk pengembangan produk industri lokal, bahkan mengkonsep sampai kepada urusan pendanaan bagi pengusaha lokal dalam rangka pengembangkan, kalu perlu ekspansi bisnis. Kita tahu, dalam sejarahnya Wall Street bisa jadi pusat ekonomi diawali dari obrolan bisnis antar individu sederhana dibawah pohon.
514.859 usaha mikro dan 979 perusahaan lebih dijember, tidak menutup kemungkinan bisa kolaborasi dengan perusahaan milik pemkab jember melalui Bank investasi, bergabung dengan misi yang sama. Sehingga kemandirian dan kesejahteraan ekonomi masyarakat Jember akan tercapai. Optimisme ini didukung sosok Bupati baru muda, ahli dibidang ekonomi, mempunyai relasi luas dan menjalin hubungan dekat dengan pemerintah pusat.
Sebagai Kabupaten besar, sudah sepatutnya Jember menjadi percontohan. Salah satunya dalam memajukan potensi ekonomi.
Ilham Wardhana/Pemerhati Ekonomi Jember (Direktur MP Corp)
