Gandeng Media Massa, Bawaslu Gelar Sosialisasi Tangkal Isu Hoax dan Politisasi Sara

Array
Komentar 0
foto: Kegiatan Sosialisasi yang digelar oleh Bawaslu di Hotel Aston, Jember
foto: Kegiatan Sosialisasi yang digelar oleh Bawaslu di Hotel Aston, Jember

JEMBER, Satunurani.com – Rabu, (14/12/2022). Badan Pengawas Pemilu Bawaslu Kabupaten Jember terus berupaya menciptakan pesta demokrasi Tahun 2024 mendatang menjadi Pemilu yang berintegritas dan bermartabat.

Dengan menggandeng media massa, Bawaslu menggelar sosialisasi Pengawasan Partisipatif dalam penanggulangan
berita hoax dan Politisasi Sara.

Dalam acara yang digelar di Hotel Aston Jember pada hari Selasa, 13 Desember 2022, Exposeupdate mendapat kesempatan dan dipercaya menjadi pemateri. Selain itu, terdapat perwakilan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Jember, Yakub Mulyono dan perwakilan disabilitas Asrorul Mais. Berita hoax yang marak di media sosial menjadi pemicu konflik sosial.

“Peran media massa sangat dibutuhkan dalam memberikan Pendidikan dan pencerahan kepada masyarakat, khususnya dalam menangkal isu hoax,” tandas Ali Rahmad Yanuardi, S.T., Wakil Ketua Bawaslu Kabupaten Jember.

Giat sosialisasi pengawasan partisipatif yang digelar di hotel Aston itu di moderatori oleh Wildan Alfarisy, wartawan Jempolindo.

“Dalam menangkal berita hoax pers bisa menjadikan kabar hoax sebagai informasi awal untuk ditindaklanjuti dengan klarifikasi dengan cara mencari sumber informasi yang akurat dan kredibel. Dengan acara ini, kebanaran fakta akan terungkap,” ungkap Yakub Mulyono wakil ketua PWI Jember.

Di tempat yang sama, Sullam wartawan Exposeupdate yang hadir sebagai pemateri menambahkan, berita hoax menjadi realitas sosial di tengah masyarakat karena mudahnya masyarakat dalam mendapatkan fasilitas media melalui telepon seluler dan internet yang sudah merambah ke pelosok Negeri. Pengguna android lanjut pria yang akrab disapa Cak Sullam itu semakin mudah dalam menggunakan medsos.

foto: Bawaslu gelar Sosialisasi, tangkal isu hoax dan politisasi sara

“Di era digitalisasi ini, 1 orang bisa memiliki lebih dari 1 akun. Untuk itu peran pers yang dalam menjalankan tugas dilindungi undang-undang harus mampu menjadi cek and balance dalam menyikapi sebuah peristiwa,” papar Sullam.

Lebih dari itu, gerakan Politisasi Sara menjelang Pilkada akan semakin marak. Hal itu disebabkan masih adanya kelompok tertentu yang memanfaatkan isu Sara dalam meningkatkan popularitasnya. Tidak sedikit yang melakukan upaya pembusukan terhadap kelompok lain yang dianggap sebagai rival politiknya.

Dalam menyikapi fenomena seperti itu kata Kepala Biro Exposeupdate Jawa Timur itu, masyarakat harus memiliki kecerdasan dalam melakukan penilaian. Karena Pemilu merupakan ajang perwujudan kedaulatan rakyat melalui pesta demokrasi yang harus dilakukan dengan jujur dan adil.

“Jangan jadikan ambisi kelompok menjadi pemicu perpecahan yang dapat merusak tatanan kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Kerukunan antar sesama adalah modal kita dalam mencapai kemakmuran,” pungkasnya. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

REKOMENDASI UNTUK ANDA

ARTIKEL TERKAIT

Logo ATM - GIF 02-Small

POPULER

REKOMENDASI

MUNGKIN ANDA MELEWATKAN INI

iklan02