JEMBER, Satunurani.com – Senin (14/02/2022). Dalam kondisi perekonomian yang belum menentu akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung selesai diperlukan inovasi kegiatan produktif kehidupan nelayan demi terpenuhinya kebutuhan sehari-hari.
Merespon kondisi tersebut ketua Kosgoro 1957, Kabupaten Jember Mochammad Kholil Ashari,MPd.i berusaha memberikan support agar masyarakat yang ada di wilayah pesisir selatan Kecamatan Gumukmas bisa survive dengan membentuk kelompok usaha budidaya kepiting.
Bertempat di rumah Pak Shodik Desa Kepanjen Gumukmas, 2 kelompok masyarakat petani berhasil ia bentuk, yang terdiri dari kelompok Mina Barokah yang diketuai oleh Mistar dan kelompok Mina Makmur yang di ketuai Shodik.
Terbentuknya 2 kelompok ini diharapkan menjadi percontohan budidaya seafood yang banyak disukai oleh masyarakat Kabupaten Jember.
Menurut Kholil, dipilihnya komoditas kepiting karena selama ini kebutuhan pasar konsumen cukup besar.
“Selain untuk meningkatkan gizi masyarakat juga dapat memberikan penghasilan tambahan bagi anggota kelompok budidaya,”terang Kholil Ashari yang juga anggota DPRD Jember dari Partai Golkar itu.
Anggota DPRD 3 periode yang akrab disapa ‘Lora Kholil’ itu menambahkan, bahwa kehadirannya ditengah masyarakat pesisir itu karena masyarakat di wilayah itu masih membutuhkan sentuhan program pemberdayaan kegiatan ekonomi produktif.
Mengingat mayoritas penduduknya sebagai nelayan maka dibutuhkan juga manajemen pengelolaan dan pemasaran berbagai jenis ikan hasil tangkapan.
Salah seorang Nelayan bernama Mistar menuturkan, bahwa sebelum beralih kebudidaya kepiting ia pernah melakukan budidaya udang panami. Menurut dia, jika dalam budidaya mendapat pendampingan teknis dari stakeholder maka hasilnya bisa sesuai harapan. Sebagaimana dalam pembentukan itu dihadiri oleh penyuluh perikanan Imam Syafi’i.
Namun demikian tahun lalu Mistar dan anggota kelompoknya tidak sempat menikmati hasil budidaya karena petak kolam budidaya yang ditekuninya tercemar air limbah dari salah satu pengelola tambak udang yang tak jauh dari lokasi yang dia pelihara.
Untuk itu pembentukan kelompok budidaya kepiting kali ini dia meminta pendampingan teknis kepada dinas perikanan dan kelautan dan pengawasan dari anggota legislatif agar dalam budidaya kepiting nantinya dapat berjalan dengan baik. Serta kejadian pencemaran itu tidak terulang lagi.
“Semoga budidaya kepiting ini bisa berkembang dan dapat diikuti oleh kelompok lainnya, serta kami akan selalu siap menampung dan menindaklanjuti aspirasi kelompok agar pertumbuhan ekonominya bisa lebih baik,” pangkas Kholil Ashari. (SM/Ful)