MOROWALI, Satunurani.com – Sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) di Polres Morowali memikul tanggungjawab berat dalam mengemban amanah yang diberikan oleh pimpinan diatasnya. Khususnya dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat secara profeaional dan humanis.
Apalagi dalam hal memberantas tindak dan berbagai jenis kejahatan yang terjadi di tengah masyarakat yang menjadi bagian utama dalam memberikan rasa aman. Seiring dengan berkembangnya modus-modus kejahatan yang kian canggih pada era digital saat ini.
Untuk itu Korps. Bhayangkara ini dituntut lebih profesional dan semangat yang tinggi dalam mengungkap berbagai bentuk kejahatan. “Sesuai dengan visi misi Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit, yakni menjadi polisi yang Presisi. Untuk dalam setiap langkah dan tindakan harus prediktif, responsif, transfaran dan selalu mencerminkan keadilan,” Terang Anang Mustaqim yang menjebat sebagai Kasat Reskrim Polres Morowali sejak setahun yang lalu itu.
Pria asal Jawa ini memulai karirnya di Korps. Bhayangkara melalui Akademi Kepolisian (AKPOL) dan tercatat di Angkatan 46 Tahun 2015, pada Detasemen Anindya Yodha.
Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) berhasil ditempuhnya. Hingga karirnya mulai melejit sejak keberhasilannya melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada kasus suap Program Sertifikasi Tanah Nasional (Prona) tahun 2018 saat menjabat sebagai Kepala Unit (Kanit) Pidana Korupsi (Pidkor) di Polres Lampung.
Tidak heran program yang menjadi atensi Presiden Republik Indonesia itu terkawal hingga berhasil melakukan pengungkapan kasus korupsi yang dapat menimbulkan kerugian bagi negara dan rakyat pada umumnya. Tidak lama kemudian Anang Mustaqim yang belum dikarunia momongan atas pasangan Ibu Fitri itu mendapat Surat Perintah (Sprint) mutasi ke Polres Way Kanan. Gebrakanpun dilakukan, Ia tidak memberikan ampun dan ruang bagi para pengedar dan pengguna narkotika berbagai jenis. Dalam komandonya ia berhasil membuka tabir perdagangan gelap narkoba dan berhasil menangkap bandarnya dengan barang bukti sabu-sabu lebih dari 100 gram. Bubuk setan yang dapat meracuni anak bangsa dan generasi muda itu mengantarkan pemiliknya hingga di meja hijau.
Prestasinya menjadi bagian perjalanan karirnya hingga saat ini menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Morowali yang merupakan Kabupaten pemekaran dari Morowali Utara. Keberhasilan dan prestasi terbaru adalah berhasil mengungkap jaringan pelaku pencurian motor (curanmor) dan penadahnya dalam hitungan jam. Kiprahnya dalam mengungkap aksi curanmor itu sangat melegakan masyarakat dalam khususnya wilayah hukum Morowali.
Terbongkarnya sindikat curanmor akhirnya tersiar dan sampai di telinga masyarakat atas publikasi sejumlah media. Atas kabar tersebut membuat masyarakat menjadi tenang. “Kami berkewajiban memberikan rasa aman dan ketenangan terhadap masyarakat dalam melakukan berbagai aktifitas setiap harinya. Apalagi di Morowali baru-baru ini terjadi pergantian Kapolres,” lanjut Iptu Anang Mustaqim menambahkan.
Kapolres yang baru dimaksud adalah AKBP. Ardi Rahananto yang dilantik kurang lebih satu bulan yang lalu.
Sebagai Kasat Reskrim, tentunya menjadi ujung tombak Kapolres dalam mengungkap berbagai modus tindak kejahatan. Dan sebagai bawahan dari Kapolres siap menerima semua arahan dan petunjuk demi tercapainya kepuasan masyarakat atas semua pelayanan. ” Demi tercapainya pelayanan yang profesional dan menjadikan institusi Kepolisian Republik Indonesia yang presisi maka kami akan selalu siap menjalankan perintah pimpinan. Dan menjalankan semua tugas dengan akurat, profesional dan proporsional,” pungkas Iptu. Anang Mustaqim mengahiri wawancara. (Sul)
