PALU, Satunurani.com – Senin, (04/11/2024). Menjaga lingkungan itu, harus bertahap sehingga dari saat ini perlu ditanamkan tentang bagaimana palu bebas sampah.
“Jika dasarnya sudah tertanam tentang bagaimana menerapkan kedisiplinan tentang sampah otomatis hal-hal lain ikut terpatri dalam hati. Apalagi dibarengi dengan keimanan yang kuat,” jelas Hadianto dihadapan warga Tururuka, Kelurahan Lolu Selatan, Senin (04/11/2024).
Dasar itu, kata Hadianto perlu ada pembiasaan hanya disini belum ada pembelajaran tentang mengajarkan masyarakat mengedukasi tentang pentingnya gerakan bebas sampah.
Namun, pihaknya bekerja nyata untuk menyiapkan bagaimana agar lingkungan kota palu bisa kelihatan indah bebas dari sampah. Mulai mengatasi drainase yang 85 persen bermasalah.
“Perlu kebiasaan mulai dari kecil sehingga dibiasakan buang sampah di dalam tempat sampah sehingga aman dan nyaman. Orang tidak jijik. Gerakan bebas sampah adalah tanggung jawab kita,” ujar Hadianto Rasyid.
“Jika dilakukan di Kota Palu saya yakin. Apabila sudah tertanam keimanan dalam jiwa bukan hanya bersih dari sampah tapi hati pun tenang dari hal dasar, pokoknya karakter itu perlu tertanam,” Jelasnya.
Seandainya ada masyarakat sempat menginjakkan kakinya ke Negara Singapura di sana sangat rapi dan tertib drainasenya tertata rapi, seperti saluran drainase itu hanya diperuntukkan untuk limbah air hujan. Makanya drainasenya lebih tinggi dari jalan. Sedangkan limbah dari rumah tangga disiapkan biopori peresapan. Belum lagi limbah berminyak juga dipisahkan. Bahkan kanal-kanal drainase setiap pekan disikat.
“Kita bisa seperti itu tapi bertahap. Saya akan buat dasarnya memang nanti pemerintahan selanjutnya tinggal melanjutkannya,” harap Hadianto.
Semua ini bisa berjalan dengan baik manakala dikawal dengan sebaik-baiknya direfleksikan seperti betul-betul Palu ini Kota yang indah. (BungPut)