BEKASI, Satunurani.com – Jum’at, (07/03/2025). Sebanyak 200 hektar lahan persawahan di Kampung Buni dan Kampung Kerangkeng, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, terendam banjir akibat jebolnya tanggul kali DT8 sepanjang kurang lebih 20 meter yang selama ini menjadi penahan air. Kejadian ini menyebabkan para petani mengalami kerugian besar, diperkirakan mencapai puluhan ratusan juta rupiah.
Menurut Kepala Desa Buni Bakti, tanggul tersebut awalnya dibangun pada tahun 2021 lalu. Namun, baru dilakukan perbaikan pada tahun 2023, Tapi ditahun 2025 tanggul tersebut jebol tergerus air kiriman. Akibat jebolnya tanggul ini, air meluap dan merendam area persawahan, membuat tanaman padi yang sedang dalam masa pertumbuhan rusak dan gagal panen.
“Petani sangat terpukul karena mereka sudah mengeluarkan banyak modal untuk bertani. Kami berharap ada perhatian dari pemerintah agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Sidi Sumardi seraya mengatakan sudah menyiapkan 300 batang bambu untun dijadikan cerucuk ditanggung yang jebol, Jumat (07/03/2025).
Sementara, Nursan Ketua Gapoktan desa Buni Bakti mengatakan, lahan sawah yang ada di sini mencapai 500 hektar yang sudah ditanami ada sekitar 200 hektar yang saat ini tergerus air kali DT 8.
“Kami berharap ada perhatian dari pemerintah baik Daerah maupun Pusat untuk membantu kami nelayan di desa Buni Bakti, lantaran saat ini padi yang baru mulai tumbuh di gerus air, dan dipastikan gagal panen,” ucapnya.
Para petani kini hanya bisa pasrah dan berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk meminimalisir dampak kerugian yang mereka alami. Sementara itu, warga sekitar juga khawatir akan potensi banjir susulan jika tanggul tidak segera diperbaiki secara permanen. (Din)