BEKASI, Satunurani.com – Senin, (11/09/2023). Di tengah fenomena El Nino yang berdampak kekeringan di sejumlah wilayah, khususnya di bagian Utara wilayah Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, petani dan masyarakat di Desa Sukaringin, mengklaim ada oknum yang bermain di tubuh PJT II Bekasi.
Pasalnya, pengelolaan pasokan air dan pengaturan air di Kali Srengseng Cikarang Hilir wilayah Sukawangi yang dikelola oleh PJT II Bekasi ini belum juga mendapatkan pasokan aliran air. Sehingga padi yang di semai dan ditanam mengalami kegagalan (kekeringan).
Sebelumnya, pada Rabu (06/09/2023) kemarin, puluhan perwakilan petani dan masyarakat di Kecamatan Sukakarya, Cabangbungin dan Sukawangi, menggeruduk dan mendatangi kantor PJT II yang ada di Bekasi, Jalan Ir. Juanda Kota Bekasi.
Dalam aksinya, para petani mendesak untuk bertemu dengan Direktur cabang PJT II Bekasi terkait pasokan air. Hingga akhirnya mereka diterima oleh para petugas pengamat Sukatani dan Kepala Seksi wilayah.
Pada pukul 11.00 WIB, mereka berjanji serta mengklaim telah menyuplai debit air dan sudah didorong oleh pihak PJT II untuk mengaliri Kali Srengseng Cikarang Hilir sebanyak 7,33 kubik untuk mengaliri Kali Srengseng Cikarang Hilir di wilayah 27.
Faktanya, hingga kini pasokan air belum juga turun ke bawah (hilir), hal ini dikeluhkan sejumlah petani dan masyarakat di Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi. Mereka mendesak pihak PJT II dan Dinas terkait mengawal pengelolaan air hingga turun ke wilayahnya.
Miris memang, selama kurang lebih satu bulan petani Bekasi Utara (Sungai Bendung Srengseng Hilir) belum mendapatkan pasokan aliran air, sehingga padi yang disemai dan di anam mengalami kegagalan, petani sudah berusaha mengatur buka tutup pintu air namun tetap saja pasokan air/debitnya tidak mencukupi.
Kendati saat ini pasokan air mulai masuk pasca petani mendatangi kantor PJT II, namun minimnya pengawasan dari pihak terkait sehingga wilayah bawah khususnya Desa Sukaringin tetap kering dan belum juga mendapatkan pasokan air. Aliran air tidak sampai ke hulu.
“Warga berharap agar pihak pemerintah segera membuka pintu air yang ada di sepanjang kali Srengseng Hilir dan di awasi saat penggelontoran air masuk hingga wilayah Sukaringin dan Penompo (Pantai Harapan Jaya Muaragembong) mendapat pasokan air. Janji PJT II hanya isapan jempol belaka,” kata petani Desa Sukaringin saat dihubungi, Minggu sore, (10/09/2023).
Sementara itu, di lokasi berbeda pihak UPTD II dari DLH, Sumardi mengatakan, dirinya bersama stakeholder lainnya standbye dengan menurunkan armada dan alat berat untuk membersihkan sampah yang ada di wilayah Kali Srengseng Cikarang Hilir.
“Kami dari UPTD II siap mengangkut sampah yang ada di wilayah Kali tersebut, dimana beberapa hari ini sempat viral terkait sampah yang menjular sepanjang Kali Srengseng Cikarang Hilir,” kata Sumardi.
Pihaknya berharap air yang masuk bisa mendorong sampah yang terbenam di lumpur.
“Upayakan air biar masuk terlebih dahulu untuk mengalir kali tersebut agar kami bisa lebih mudah untuk mengangkat sampah sampah tersebut,” sambungnya.
“Pastikan kita bersama-sama mengawasi debet air yang masuk agar semuanya dapat berjalan lancar. Kami siapkan 7 armada dan alat berat (Beko) yang siap membersihkan sampah di saluran Kali tersebut,” tandasnya. (Drt)