PALU, Satunurani.com – Kamis, (06/02/2025). Calon Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid dan dr. Reny Lamadjido, menyampaikan komitmen mereka untuk percepatan hilirisasi dan penguatan industri maritim di daerahnya.
Hal tersebut disampaikan Anwar Hafud, saat melakukan kunjungan strategis ke PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), Rabu (05/02/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk membahas percepatan pengembangan industri maritim dan hilirisasi sumber daya alam di Sulteng.
Dalam kesempatan tersebut, mereka didampingi oleh Wakil Ketua II DPRD Sulteng, Syarifudin Hafid, dan disambut oleh Direktur Utama PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari, Ari Rochmat Basuki, serta Direktur Pengembangan Bisnis, Rudolf Valintino.
Anwar Hafid menekankan pentingnya mempercepat kerja sama dalam pengembangan industri maritim serta hilirisasi sumber daya alam yang ada di Sulawesi Tengah.
Menurutnya, Sulteng memiliki potensi besar yang belum dimanfaatkan secara optimal, terutama dalam sektor perkapalan, smelter nikel, dan infrastruktur konektivitas menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Sulteng memiliki potensi besar dalam industri perkapalan dan sumber daya alam. Namun, selama ini hasil bumi kita lebih banyak diekspor keluar daerah, sementara kita masih belum memaksimalkan potensi ini di dalam negeri,” ungkap Anwar Hafid.
Ia menambahkan, hilirisasi menjadi kunci utama untuk memastikan nilai tambah dari sumber daya alam tersebut tetap berputar di dalam daerah.
Anwar Hafid juga mengungkapkan pentingnya mengubah pola pikir perusahaan daerah, yang selama ini lebih banyak fokus pada anggaran tanpa memberikan kontribusi nyata.
Ia menilai perusahaan-perusahaan di Sulteng perlu berorientasi pada produktivitas dan hasil, bukan hanya mengandalkan anggaran.
Dalam pertemuan tersebut, Anwar Hafid juga memaparkan rencana pembangunan jalan tol yang akan menghubungkan Pantai Barat dan Pantai Timur Sulteng. Proyek tol ini diharapkan dapat memangkas waktu distribusi logistik menuju IKN, yang selama ini memakan waktu cukup lama dengan jalur utara.
“Jika tol ini terealisasi, jalur distribusi ke IKN akan jauh lebih efisien dan cepat. Sulteng akan menjadi pusat lalu lintas maritim, bukan hanya sebagai jalur transit saja,” tambah Anwar Hafid.
Sebelum menutup pertemuan, Anwar Hafid memastikan bahwa meskipun pelantikan Gubernur baru akan berlangsung pada 20 Februari 2025 mendatang, timnya akan segera melakukan survei dan pembahasan teknis terkait kerja sama strategis ini.
“Saya ingin ini berjalan cepat. Setelah pelantikan 20 Februari, kita langsung eksekusi. Tim saya akan turun ke Morowali dan Palu untuk memastikan semuanya siap,” ujar Anwar Hafid optimis. (BungPut)