Dr. Rizal Ramli Dalam Kenangan

Array
Komentar Comments Off on Dr. Rizal Ramli Dalam Kenangan
foto: Rizal Ramli (Kiri) dan Yusril Ihza Mahendra (Kanan)
foto: Rizal Ramli (Kiri) dan Yusril Ihza Mahendra (Kanan)

MANILA, Satunurani.com Rabu, (03/01/2023). Sahabat dekat saya Dr. Rizal Ramli tadi malam (02/01/2024), berpulang ke Rahmatullah. Sejak beberapa bulan terakhir, almarhum jarang muncul ke depan publik karena kesehatannya yang menurun. Terakhir dirawat di RSCM sampai menghembuskan nafas yang terakhir. Almarhum berpulang dengan damai

Saya mengenal Rizal Ramli sejak menjadi aktivis UI tahun 1978. Almarhum lebih senior dan menjadi aktivis di ITB. Kami makin akrab dan sering bertemu menjelang akhir pemerintahan Orde Baru dalam berbagai seminar, diskusi dan kegiatan-kegiatan publik lainnya. Di awal Reformasi, kami sama-sama menjadi anggota Kabinet. Sama-sama pula melakukan upaya pemulihan ekonomi akibat Krismon 1997-1998.

Rizal Ramli dikenal sebagai aktivis berpikiran kritis. Kritisismenya itu didasari oleh latar belakang akademik yang kuat, sehingga dia tidak asal bicara sembarangan. Meskipun sering disebut-sebut “sosialis”, Rizal sebenarnya religius. Saya sering jalan kaki bersama dari Istana Negara ke Mesjid Baiturrahim untuk shalat zuhur dan shalat Jum’at. Sambil berseloroh dia bilang ke saya “jelek-jelek ayah saya dulu orang Masyumi. Sama seperti anda. Nasionalis, Sosialis, Religius” katanya, sambil membuka tali sepatu di tangga Masjid Baiturrahim.

Sebagai sahabat, beberapa kali Rizal datang ke rumah saya. Sayapun beberapa kali pula bertandang ke rumahnya. Ngobrol banyak tentang perkembangan politik, hukum dan ekonomi. Tidak selalu pikiran kami sama. Tetapi kami berangkat dari keprihatinan yang sama, dan mempunyai cita-cita yang sama, bagaimana memajukan Bangsa ini dan keluar dari ketertinggalan.

Kini sahabat saya Rizal Ramli telah pergi buat selamanya. Hidup ini singkat. Dia telah berbuat sesuatu untuk memikirkan dan mencari jalan keluar dari masalah mendasar yang dihadapi Bangsa ini. Tentu masalah-masalah Bangsa takkan selesai oleh sebuah generasi. Tantangan lama belum rampung, tantangan baru telah muncul di depan mata. Namun paling tidak, seseorang telah ikut menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk ikut menyelesaikannya. Rizal Ramli telah melakukan tanggung jawab itu selama hidupnya. Tugas generasi baru pula untuk meneruskannya.

Manila, 03 Januari 2024.

Prof. Dr. Yusril Ihza mahendra, S.H., M.Sc.

REKOMENDASI UNTUK ANDA

ARTIKEL TERKAIT

Logo ATM - GIF 02-Small

POPULER

REKOMENDASI

MUNGKIN ANDA MELEWATKAN INI

iklan02