JEMBER, Satunurani.com – Senin, (14/04/2025). Polemik hubungan antara Bupati Jember Gus Fawait dan Wakil Bupati Djoko Susanto kembali mencuat ke ruang publik. Ketegangan itu terlihat dalam insiden kunjungan Wabup Djoko ke Kantor Bapenda Jember yang tidak ditemui oleh pimpinan instansi tersebut.

Menanggapi polemik itu, Anggota Komisi II DPR RI Muhammad Khozin atau Gus Khozin angkat bicara. Dalam agenda resesnya di Rumah Makan Terapung Jember, Minggu siang (13/04/2025), Gus Khozin mengakui adanya disharmoni antara Bupati dan Wakil Bupati Jember.

“Memang benar ada disharmoni. Tapi seyogyanya, hal-hal seperti ini tidak diumbar ke publik,” ujar Gus Khozin, yang juga merupakan alumni PMII UIN KHAS Jember.

Menurut Gus Khozin, baik Bupati maupun Wakil Bupati sudah memiliki aturan main dan payung hukum masing-masing. Bupati memiliki kewenangan instruktif, sedangkan Wakil Bupati menjalankan kewenangan delegatif.

“Perbedaan kewenangan ini harus dipahami bersama. Suka atau tidak suka, kewenangan delegatif Wabup adalah amanat undang-undang yang wajib dihormati,” tegasnya.

Gus Khozin juga menyoroti tindakan PLT Kepala Bapenda Jember, Ahmad Imam Fauzi, yang lebih memilih berpolemik alih-alih meredakan ketegangan. Namun, ia enggan mengomentari secara langsung sikap Fauzi.

“Silakan diinterpretasikan sendiri. Tapi saya berharap publik Jember tidak terus-terusan disuguhi konflik pemerintahan yang tidak esensial,” ungkapnya.

Sebagai mantan jurnalis, Gus Khozin menekankan bahwa masih banyak persoalan substansial yang harus ditangani pemerintah daerah. “Fokuslah pada hal-hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak, bukan justru mempertontonkan drama kekuasaan yang melelahkan,” pungkasnya. (Saiful Rahman)