PALU, Satunurani.com – Kamis, (19/09/2024). Untuk melestarikan Bahasa daerah, 2 Mahasiswa (Opick Delian Alindra selaku penulis, alumnus Fakultas Hukum dan Nuraini selaku desainer animasi, mahasiswa semester akhir FKIP) asal Universitas Tadulako bersilaturahmi dengan pihak Balai Bahasa Sulawesi tengah dalam rangka kordinasi terkait ikhtiar kolaborasi menerbitkan buku kamus bergambar bahasa Dampelas di kantor Balai bahasa provinsi Sulteng pada Rabu, 18 September 2024.
Angka literasi Sulawesi tengah yang kian memprihatinkan serta bahasa daerah yang terancam punah menjadi keresahan para pemuda tersebut untuk segera bertindak.
Kabarnya, mereka sedang mempersiapkan naskah buku kamus bergambar bahasa Dampelas yang menargetkan para anak-anak hingga usia remaja sebagai pembacanya.
Dalam pertemuan tersebut, opick selaku pemuda asal Dampelas menegaskan bahwa etnis Dampelas sebagai salah satu suku di kabupaten donggala harus dijaga masa depannya salah satu dalam hal bahasanya.
“Buku kamus bergambar ini sebagai upaya kami untuk menjaga bahasa daerah. Kami berharap pihak balai bahasa dapat mensupport niat baik kami.” ucapnya dalam pertemuan dengan pihak balai bahasa, Rabu (18/09/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Balai Bahasa Sulawesi Tengah belum dapat ditemui disebabkan tugas dinas di luar kota. Sehingga diwakili oleh Ibu Nurmiah selaku koordinator KKLP Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dan anggota KKLP Kamus dan Istilah, Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah.
Beliau menyebut bahwa, generasi muda harus terlibat melestarikan dan bangga menggunakan bahasa daerah dengan cara mendokumentasikannya dalam bentuk kamus bahasa daerah.
“Sudah tepat, memang kita perlu mendokumentasikan bahasa daerah dalam bentuk buku agar tidak punah,” ujarnya.
Pihak balai bahasa merespon positif kedatangan 2 mahasiswa tersebut.
“Jika naskah bukunya sudah selesai, adik-adik dapat beraudiensi langsung dengan Kepala balai bahasa, insya Allah pihak balai bahasa dapat memfasilitasi” tambahnya di akhir pembicaraan,” sambungnya. (BungPut)
