PALU, Satunurani.com – Selasa, (11/03/2025). Jembatan penghubung Kecataman Kulawi dengan Kulawi Selatan ambruk. Akibat ambruknya jembatan tersebut berdampak terhadap 21 desa terisolir. Jembatan yang ambruk itu merupakan tanggungjawab pwrintah provinsi Sulteng yakni Dina Binamarga (DBNM).
Ke 21 desa yang terisolir itu berada di Kecamatan Kulawi Selatan yakni:
1. Desa Gimpu
2. Desa Lawua
3. Desa Lempelero
4. Desa Pilimakijawa
5. Desa Salutome
6. Desa Tompi Bugis
7. Desa Tomua
8. Desa Palamaki
9. Desa Watukilo
10. Desa Wangka
11. Desa Oo
12. Desa Moa
Kemudian desa-desa di Kecamatan Pipikoro yang terisolir yakni sebagai berikut :
1. Desa Peana
2. Desa Mapahi
3. Desa Murui I
4. Desa Lawe
5. Desa Poluroa
6. Desa Pelempea
7. Desa Porelea II
8. Desa Kalamanta
9. Desa Perelea
10. Desa Mamu
11. Desa Tuwo Tanijaya
12. Desa Masewo
13. Desa Kantewu
Jembatan ambruk itu terjadi pada hari Senin, tanggal 10 Maret 2025, pukul 20.00 WITA, di Desa Marena, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi Sulteng.
Jembatan ambruk itu merupakan penghubung antara Desa Marena, Kecamatan Kulawi kabupaten Sigi, dan Desa Oo, Kecamatan Kulawi Selatan Kabupaten Sigi.
Ambruknya jembatan tersebut disebabkan oleh terkikisnya tiang penyangga/pandasi jembatan akibat luapan air Sungai Halu Nongi. Demikian informasi yang dihimpun dari Kabupaten Sigi Selasa (11/03/2025).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sigi Edy yang dikonfirmasi via aplikasi whatsAppnya membenarlan ambruknya jembatan tersebut.
“Kami berharap ada penangan segera dari Dinas BNM Sulteng, karena jembatan yang ambruk itu masuk dalam ruas jalan provinsi,” sebutnya.
Menurut Kadis PU Sigi Edy berdasarkan laporan dari lapangan tidak ada korban jiwa dalam insiden ambruknya jembatan tersebut.
Sementara itu Kepala Dinas BNM Sulteng Dr.Faidul Keteng, mengaku segera melakukan penanganan.
“Segera ditangani,” tulisnya singkat. (BungPut)