TULUNGAGUNG, Satunurani.com – Kamis, (06/10/2022). Untuk meminimalisir terjadinya pemberangkatan pekerja migran ilegal ke luar negeri, Kadisnakertrans Kabupaten Tulungagung Agus Santoso lakukan inisiasi pembentukan Paguyuban Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang ada di wilayahnya.
Hal itu dimaksudkan agar keberadaan P3MI di wilayah yang sudah memberangkatkan kurang lebih 6 ribu pekerja migran setiap tahunnya itu, dapat terdeteksi dan terorganisir dengan mudah. Sehingga kiprahnya dalam merekrut calon pekerja migran Indonesia asal Tulungagung mudah terpantau.
Selain itu, Agus Santoso melakukan pemetaan terhadap daerah atau kantong-kantong daerah yang rawan dengan praktek perekrutan PMI secara ilegal yang dilakukan oleh para cukong yang biasanya menjanjikan kepada para calon pekerja migran dengan iming-iming gaji besar dengan cara pemberangkatan yang mudah.
Inisiasi itu diwujudkan dengan dikukuhkannya paguyuban P3MI oleh Wakil Menteri Tenaga Kerja Indonesia Afriansyah Noor pekan lalu, bertempat di Barata Convention Hall Tulungagung.
Dalam kesempatan itu, Wamenaker menyampaikan pesan kepada puluhan P3MI yang hadir dalam acara yang dilanjutkan dengan dialog tentang ketenagakerjaan itu.
Kata Wamenaker, P3MI bukan hanya bertanggungjawab dalam melakukan perekrutan pekerja migran, tetapi mengemban tugas menanggulangi masalah sosial yang dialami oleh keluarga pekerja migran.
Karena kebanyakan mereka yang menjadi pekerja migran meninggalkan keluarga atau anak yang membutuhkan perlindungan.
“Keberadaan P3MI jangan hanya mencari keuntungan besar dengan merekrut calon pekerja migran sebanyak-banyaknya, namun harus memikirkan dan memberikan bimbingan dan penyuluhan terhadap keluarga migran,” pinta Afriansyah Noor.
Lebih dalam Wamenaker yang juga Sekretaris Jenderal (Sekjen ) Partai Bulan Bintang(PBB) itu menjelaskan, dari informasi yang diterimanya, tidak jarang anak-anak pekerja migran dititipan kepada kakek dan neneknya.
Untuk itu P3MI diharapkan mampu memberikan penyuluhan dan edukasi kepada keluarga migran, terutama saat kiriman gaji yang didapat dari luar negeri dapat digunakan secara tepat.
Dengan demikian kelangsungan pendidikan dan jaminan kesejahteraan keluarganya dapat tercapai.
Dalam kesempatan itu Fery Noor, panggilan akrab Wamenker juga menyampaikan informasi terkait dengan subsidi upah bagi pekerja yang upahnya dibawah Rp.3,5 juta setiap bulannya. Adapun besaran subsidi upah yang diberikan oleh Kementerian Tenaga Kerja Indonesia sebesar Rp.600 ribu.
“Semoga subsidi upah yang diberikan ini dapat membantu meringankan beban hidup para pekerja, memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tutup Wamenaker Afriansyah Noor. (Lam)
