BEKASI, Satunurani.com – Minggu, (25/06/2023). Terkendala belum cairnya anggaran program rumah tidak layak huni (rutilahu), salah satu penerima manfaat warga Kampung Pangkalan, Gang Perlan, Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, kecewa, lantaran pembangunan rumah program rutilahu yang seharusnya sudah selesai malah mangkrak, karena diduga tukang yang dipekerjakan untuk membangun rumah program rutilahu mengaku belum dibayar.
Seperti halnya yang dikatakan, Santi (60) salah satu penerima manfaat program rutilahu, dirinya mengeluh lantaran pembangunan rumahnya mangkrak, lantaran tukang yang mengerjakan berhenti bekerja.
“Seharusnya sudah selesai pekerjaannya, kan tukangnya ngasoh, katanya biaya untuk tukang belum cair,” ujarnya.
Ketua LPM Desa Kedung Pengawas ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp mengatakan, pembangunan rutilahu tidak ada yang memakai bahan kayu bekas, barang kiriman dari material semua.
“Gak ada kayu bekas, kiriman material semua,” tulisnya, Sabtu (24/6/2023).
Dari pantauan media, dalam pembangunan rumah program rutilahu banyak yang janggal, salah satunya pemakaian kayu bekas yang terlihat di atap rumah. (Drt)