BEKASI, Satunurani.com – Kamis, (07/09/2023). Aksi Suara Kaum Penganggur Bekasi (SKPB) jilid dua memanas, selain menuntut kerja layak, mereka juga mendesak agar Dani Ramdan dicopot dari jabatannya sebagai Pj. Bupati Bekasi sebab, gagasan yang menjadi kebijakannya masih jauh dari apa yang diharapkan warga Kabupaten Bekasi.
“Jika tak mampu memberikan pekerjaan yang layak bagi penganggur kami menyarankan Pak Dani Ramdan lebih baik mengundurkan diri saja itu lebih baik dari pada dicopot,” kata Koordinator SKPB Dwi Haryanto kepada Awak Media, Kamis (07/09/23).
Ia menyoroti gagasan Dani Ramdan yang sudah tiga kali menjadi pemimpin di Kabupaten Bekasi, di antaranya Satgas Pengangguran yakni Tim Koordinasi Percepatan Penanggulangan Pengangguran Daerah (TKP3D).
Gagasan besutan Dani itu tidak sesuai dengan taglinenya Bekasi Makin Berani. Bagaimana tidak, TKP3D yang menjadi angin segar bagi warga Bekasi ternyata hanya isapan jempol belaka. Faktanya, pengangguran semakin bertambah meski berada di daerah yang katanya Industri terbesar se Asia Tenggara.
“Kami warga Bekasi butuh buktinya bukan retorika belaka yang dipamerkan di media sosial, karenanya kami sebagai warga Bekasi meminta Mendagri dapat mengevaluasi Dani Ramdan bila perlu copot dan ganti dengan orang yang mampu menjawab dan merealisasikan masalah yang ada di Kabupaten Bekasi,” ungkapnya.
Ditambahkannya, bukti kegagalan Dani Ramdan bukan hanya dari sisi pengangguran, begitu juga dengan Satgas Penanganan Permasalahan Lingkungan Hidup (PPLH).
Konsep kedua besutan Dani ini juga gagal. Faktanya sampai saat ini, diketahui sungai Cilemahabang juga Ciherang masih saja menjadi sasaran empuk bagi para perusahaan nakal yang membuang limbahnya.
Kondisi ini lanjut Dwi, dapat mengganggu kelangsungan hidup sehat warga Kabupaten Bekasi juga tidak menutup kemungkinan berpengaruh bagi para petani yang areal persawahannya teraliri air limbah industri.
“Itu bukti kegagalan seorang Dani Ramdan memimpin Kabupaten Bekasi,” pungkasnya. (Drt)