JAWA TIMUR, Satunuranmi.com – Selasa, (30/05/2023). Ketua PGRI Jawa Timur, Teguh Sumarno sangat apresiatif pada niat baik dan gagasan Mendikbud Ristek untuk terus meningkatkan Guru yang lolos PPPK. Target lebih dari 1 juta Guru untuk lolos program PPPK adalah niat baik Pemerintah.
Sampai saat ini masih kekurangan Guru sekitar 600 ribuan. Teguh Sumarno sangat percaya dan mendukung niat baik Pemerintah, termasuk solusi “marketplace”. Solusi ini untuk mempercepat ketersediaan Guru dan sesuai dengan kebutuhan internal setiap Sekolahan.
Sistem rekrutmen yang tidak terpusat dan memberi peluang kepada setiap Sekolahan sangatlah baik. Bagi Teguh Sumarno “Faktanya hanya Sekolahan yang tahu persis kebutuhan Guru dan Guru mata pelajaran apa yang dibutuhkan”.
Data base Guru yang kompeten, profesional dalam sistem marketplace, yang akan diberlakukan mulai tahun 2024 adalah positif. Bagi Teguh Sumarno cara apapun demi martabat Guru dan keberlangsungan sukses layanan Pendidikan bagi setiap anak didik, mengapa tidak?
Dirjen Nunuk, Kemendikbudristek mengusulkan dalam revisi PP 49 Tahun 2018, masa kontrak kerja PPPK itu dihilangkan, sehingga guru ASN ini bisa mengajar dengan tenang.
Ia pun mendukung gagasan Dirjen GTK Prof. Nunuk Suryani yang menghendaki masa Kontrak Kerja PPPK dihilangkan, agar para ASN PPPK lebih tenang dalam bekerja melayani anak didik sebagai ASN sampai pensiun.
Terakhir Ketua PGRI Jawa Timur, Teguh Sumarno mengatakan, “Hindari politisasi kaum Guru, oleh pihak-pihak tertentu, kami dari PGRI sangat murni berjuang untuk martabat dan kesejahteraan guru,”. (SN01)