SIGI, Satunurani.com – Rabu, (12/03/2025). Untuk mengantisipasi arus lalulintas di ruas jalan Kulawi ke Kulawi Selatan yang sempat terisolir akibatan jembatan penghubung di dua kecataman ambruk, warga setempat menggunakan batang kelapa di ex jembatan ambruk itu.
Karena sebelumnya 21 terisolir akibat ambruknya jembatan tersebut.
Ke 21 Desa yang sempat terisolir akibat jembatan dengan bentangan 4 meter itu ambruk di Kecamatan Kulawi Selatan yakni:
1. Desa Gimpu
2. Desa Lawua
3. Desa Lempelero
4. Desa Pilimakijawa
5. Desa Salutome
6. Desa Tompi Bugis
7. Desa Tomua
8. Desa Palamaki
9. Desa Watukilo
10. Desa Wangka
11. Desa Oo
12. Desa Moa
Kemudian desa-desa di Kecamatan Pipikoro yang terisolir yakni sebagai berikut:
1. Desa Peana
2. Desa Mapahi
3. Desa Murui I
4. Desa Lawe
5. Desa Poluroa
6. Desa Pelempea
7. Desa Porelea II
8. Desa Kalamanta
9. Desa Perelea
10. Desa Mamu
11. Desa Tuwo Tanijaya
12. Desa Masewo
13. Desa Kantewu
Jembatan ambruk itu terjadi pada hari Senin, tanggal 10 Maret 2025, pukul 20.00 WITA, di Desa Marena, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi Sulteng.
Alhamdulillah jalur Kulawi dengan Kulawi selatan sudah dapat terhubung dengan gerak cepat masyarakat bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sigi dan Dinas Binamarga (BNM) Sulteng.
Kepala Dina Binamarga (BNM) Sulteng Faidul Keteng melalu Kabid jalan dan Jembata Asbudianto yang dikonfirmasi via aplikasi whatsAppnya Selasa malam (11/03/2025) sekitar pukul 21:45 Wita, membenarkan ruas jalan Kulawi dan Kulawi Selatan sudah dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat.
“Hanya saja masih rawan karena hanya menggunakan batang kelapa, Insya Allah Rabu (12/03/2025) segera diambil tindakan perbaikan yang lebih baik lagi agar jembatan itu aman dilalui,”jelas Asbudianto.
Menurutnya berkaitan dengan program bapak Gubernur Anwar Hafid, Berani lancar, Dinas BNM Sulteng sudah mengusulkan anggaran pembangunan jembatan tersebut.
“Kita tetap akan membangun jembatan permanen karena yang ada sekarang masih jembatan darurat yakni batang kelapa. Sebelumnya kami sudah mengusulkan anggaran pembangunan jembatan penghubung Kulawi dan Kulawi Selatan itu,” aku Asbudianto.
Ambruknya jembatan tersebut disebabkan oleh terkikisnya tiang penyangga/pandasi jembatan akibat luapan air Sungai Halu Nongi. (BungPut)